MEDIA BERKUALITAS adalah sebuah media yang memberikan berbagai informasi yang bermanfaat untuk pemirsa

Adsense

Jumat, 05 November 2021

Penyimpangan Dalam Kehidupan Manusia

Pada awalnya manusia adalah bertauhid. Dan bertauhid merupakan fitrah yang dikaruniakan Allah untuk manusia. Firman Allah dalam surat (Al-Ruum-30) :

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗ

Artinya :

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah". (Q.S. Al-Ruum-30).

Dan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallah bersabda :

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ, فَأَبْوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ,أَوْ يُنَصِّرَانِهِ, أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Artinya :

"Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi". (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Karena itu syirik adalah unsur luar yang menyusup terhadap fitrah tersebut. Dan pertama kali, syirik serta penyimpangan aqidah itu terjadi pada kaum Nabi Nuh. Mereka menyembah patung-patung. Lalu datanglah Amr bin Lahyi Al-Khuza'i dan ia mengubah agama Ibrahim serta membawa patung-patung itu ke tanah Arab, dan tanah Hijaz secara khusus, sehingga patung-patung itupun disembah selain Allah. Selanjutnya, perbuatan syirik itu menyebar ke negeri suci tersebut dan negeri-negeri tetangganya, sampai kemudian Allah mengutus Nabi-Nya Muhammad SAW untuk menyeru manusia kepada tauhid dan mengikuti agama Ibrahim. Beliau berjuang keras sampai aqidah tauhid dan agama Ibrahim kembali lagi dianut. Beliau menghancurkan patung-patung dan dengannya Allah menyempurnakan agama ini serta menyempurnakan nikmat-NYa untuk segenap alam.

Demikianlah, generasi-generasi pertama yang di utamakan dari umat ini berjalan di atasnya, sampai kemudian kebodohan (tentang agama) merajalela pada generasi-generasi akhir dan unsur-unsur asing dari agama-agama lain merasukinya, sehingga kembali merebaklah kesyirikan di tengah-tengah umat. Hal yang juga disebabkan oleh da'i-da'i sesat dan didirikannya bangunan-bangunan di atas kuburan sebagai bentuk pengagungan kepada para wali dan orang-orang shalih dengan dalih cinta kepada mereka, hingga di bangun di atas kuburan mereka bangunan-bangunan peringatan, dan dijadikan sembahan-sembahan selain Alah dengan segala bentuk pendekatan, baik dengan do'a, memohon pertolongan, menyembelih (kurban) atau nadzar karena kedudukan mereka. Ini adalah perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah.

Adapun  terhadap tauhid rububiyah maka mereka mengakuinya. Dan tidak ada manusia yang mengingkari tauhid rububiyah kecuali sedikit sekali, seperti Fir'aun, orang-orang atheis dan komunis pada zaman ini. Tetapi pengingkaran mereka tersebut hanyalah karena kesombongan mereka. Jika tidak, tentu mereka mau tidak mau akan mengakuinya dalam hati dan sanubari mereka, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat An-Naml:14) :

وَجَحَدُوْا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَآ اَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَّعُلُوًّاۗ 

Artinya :

"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya". (QS. An-Naml:14).

Demikianlah penjelasan singkat tentang "penyimpangan dalam kehidupan manusia" yang sampai saat ini masih banyak terjadi.

Sumber : Kitab Tauhid 3 Universitas Islam Indonesia


3 komentar:

Unknown mengatakan...

Trimakasih ilmu nya ustad, semoga menjadi pemberat timbangan pahalanya kelak di padang mahsyar

Unknown mengatakan...

Ini dapat menambah ilmu

Unknown mengatakan...

Amin

MEDIA BERKUALITAS